Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyakit kudis atau gudik sering dialami anak santri, berikut cara mengatasinya



Penyakit gatal Scabies sering dikenal dengan kudis orang Jawa menyebutnya dengan sebutan gudik, yaitu penyakit pada kulit yang kerap dialami oleh para santri di pondok pesantren khusus nya santri baru . Seorang santri yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren, dipastikan akan terbiasa dengan penyakit kulit, terutama scabies.

Saking akrabnya penyakit gudik ini dengan santri, ada sebuah cerita dalam lingkup pesantren bahwa belum sah dan belum afdol menjadi seorang santri apabila belum pernah merasakan penyakit tersebut.

Gudik atau kudis penyakit yang disebabkan akibat masuknya kutu Sarcoptes scabiei pada kulit sehingga terjadi infeksi pada permukaan kulit. Kutu tersebut juga menggali lubang dalam daging yang bersifat mikroskopis sehingga mengakibatkan rasa gatal bahkan timbul cairan beserta luka.

Penyakit gudik menjadi penyakit yang banyak dialami oleh santri di Indonesia, apalagi jika tempat nya memiliki kualitas yang buruk dan kotor. 

Kutu tersebut sering beraksi secara aktif pada waktu malam, pastinya rasa gatal yang sangat luar biasa akan dirasakan saat malam hari sehingga mengganggu tidur.

Gudik atau kudis sering terlihat oleh anak santri di pesantren sebab cepatnya penularan kutu ke kulit karena pemakaian barang pribadi secara bersama-sama, salah satunya adalah kasur. Apalagi, dalam pesantren, satu gotak kamar ditempati oleh banyak santri yang tidak semuanya terbiasa hidup bersih . Itulah faktor yang membuat risiko penularan gudik semakin besar.


Bagian tubuh paling sering terkena gudik

Hampir semua anggota tubuh terkena gudik, namun bagian yang paling banyak dialami adalah pada sekitar:

  • Sela-sela jari
  • Ketiak
  • Sekitar pinggang
  • Bagian dalam pergelangan tangan
  • Siku bagian dalam dan luar
  • Telapak kaki
  • Sekitar dada
  • Sekitar area penis laki-laki
  • Pantat
  • lutut

Usahakan jangan menggaruk


Penyakit ini dapat memberikan rasa yang sangat gatal, khususnya pada malam hari. Sehingga efeknya, si penderita ingin menggaruk rasa gatal tersebut.

Apabila penderita menggaruk terus menerus, akan mengakibatkan kulit terluka  sehingga mudah terkena infeksi. Yakni berupa cairan putih yang keluar dari kulit yang terluka


Cara mengobati

kudis atau gudik bisa diobati dengan menggunakan salep khusus scabies yaitu scabimet, obat gatal, kortikosteroid, dan lain-lain.

Bahan kandungan salep gudik

Biasanya, salep gudik digunakan saat malam hari, dan dibilas keesokan harinya. Dokter juga menyarankan Anda agar mengulangi langkah tersebut, dua minggu sekali. Untuk mengatasi gudik atau kudis ini, dokter bisa meresepkan salep yang memiliki kandungan sebagai berikut :

  • Permethrin 5%
  • Krotamiton
  • Lindane
  • Benzil benzoate 5%
  • Minyak sulfur 10%
  • Garam sulvat 30%

Selain menggunakan salep, dokter juga dapat memberikan obat minum bermerek ivermectin. Pemberian obat kudis secara banyak biasanya diberikan terhadap seseorang dengan sistem imun yang rendah, gudik kering dan mengerak, maupun yang tidak segera hilang meski telah diberi krim atau salep.

Penggunaan obat gudik dengan berlebihan tidak dapat menjamin penyembuhan yang lebih cepat , malah akan membuat luka semakin parah serta gatal yang dirasakan semakin luar biasa.

Itulah beberapa seputar pembahasan tentang penyakit gudik atau kudis. Semoga bermanfaat bagi kalian para santri.

Jagalah kebersihan karena "kebersihan sebagian dari iman"

2 comments for "Penyakit kudis atau gudik sering dialami anak santri, berikut cara mengatasinya "