Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asal Usul Bledug Kuwu GROBOGAN, identik dengan legenda aji saka ini faktanya

Berikut ini merupakan asal mula atau sejarah terciptanya Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah, yang cukup identik dikenal dengan cerita legenda Ajisaka.



Bledug Kuwu adalah sebuah destinasi wisata menarik yang harus dikunjungi ketika sedang berada di Grobogan. Tempat nya berwujud telaga lumpur hangat seperti lumpur Lapindo yang mempunyai luas 45 ha ini sering kali mencuri perhatian para wisatawan.

Ditambah dengan sering munculnya lumpur yang disebabkan karena adanya tekanan dari bawah. Lumpur yang bercampur dengan asap putih itu menguap tinggi sampai 3 meter. Dan di Saat situasi tertentu ketinggian lumpur dapat melebihi 10 meter diikuti letupan keras.

Karena keunikannya itulah, banyak masyarakat yang penasaran dengan sejarah asal usul terjadinya Bledug Kuwu yang dahulu kala katanya sangat identik dengan cerita lokal, yakni legenda Ajisaka.

Mengutip dari halaman situs resmi Kabupaten Grobogan, saat masa itu wilayah yang ibu kota kabupatennnya bertempat di Purwodadi ini ikut tergabung dalam wilayah Kerajaan Medang Kamolan yang dikuasai oleh Raja Dewata Cengkar.

Dewata Cengkar sangat suka memakan daging manusia sehingga masyarakat merasa takut dengannya. Sehingga datangkalh Ajisaka, merupakan seorang penggembara yang benci terhadap perbuatan Dewata Cengkar. Dia langsung menantang sang raja bertarung yang akhirnya Dewata Cengkar mengalami kekalahan. Menurut cerita yang tersebar, Dewata Cengkar tenggelam di Laut Selatan kemudian wujudnya berubah menjadi seekor buaya putih.


Kehadiran Jaka Linglung, Sejarah Terbentuknya Bledug Kuwu

Sejarah, legenda, asal usul Bledug Kuwu terus berlanjut hingga akhirnya Ajisaka menjadi seorang raja di Medang Kamolan. Ketika itu, datang seekor naga yang bernama Jaka Linglung. Dia mengaku bahwa dia adalah anak dari Ajisaka.


Pada Awalnya Ajisaka menolak dan mengusir kehadiran Jaka Linglung, namun pada akhirnya dia mempunyai ide untuk memanfaatkan naga itu. Kemudian dia meminta Jaka Linglung untuk pergi ke Laut Selatan dan menyingkirkan buaya putih, yang merupakan jelmaan dari Dewata Cengkar.

Permintaan itu disanggupi oleh Jaka Linglung. Dia lewat jalan bawah tanah untuk menuju Laut Selatan dan dia berhasil mengalahkan Dewata Cengkar.

Untuk bukti bahwa dirinya telah berhasil mengalahkan dan membunuh buaya putih, dia membawa rumput grinting wulung dan air laut yang terasa asin kemudian diserahkan kepada Ajisaka. Dalam tengah perjalanannya, beberapa kali Jaka Linglung mencoba muncul di permukaan. Pertama, dia muncul di wilayah Desa Ngembak yang sekarang telah menjadi Purwodadi, kemudian Jono lalu berakhir di Kuwu. Di tempat inilah, asal usul, sejarah, legenda Bledug Kuwu terjadi.

 Tepatnya di Daerah Kuwu, Jaka Linglung melepas lelah. Lubang-lubang tersebut dipercaya sebagai jalan keluar masuknya Jaka Linglung dan kemudian mengeluarkan letupan lumpur hingga saat ini.

Post a Comment for "Asal Usul Bledug Kuwu GROBOGAN, identik dengan legenda aji saka ini faktanya "